cursor

Cute Onion Club - Onion Head

Kamis, 02 Juni 2016

Komputer Based Patient Record (CPR)

A.    Pengertian Komputer Based Patient Record (CPR)
Pengertian Komputer Based Patient Record (CPR) bervariasi, akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis. Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan fasilitas sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pemberian alert, reminder, bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi dapat mematuhi protokol klinik.
Model Komputer Based Patient Record (CPR) Model ini menggunakan sistem komputer dalam melakukan dokumentasi keperawatan, model ini berupa gelaja bentuk catatan atau dokumentasi terprogram secara jelas sehingga memudahkan dalam proses penegakkan diagnosis dan mengurangi kegiatan pencatatan secara tradisional.
Tekenik pendokumentasian dengan komputerisasi adalah sistem komputer yang berperan dalam menyimpulkan, menyimpan proses, memberi informasi yang diperlukan dalam kegiatan pelayanan keperawatan, penelitian dan pendidikan. Secara umum dokumentasi dengan sistem komputerisasi mempunyai beberapa keuntungan, antaralain: meningkatkan pelayanan pada pasien, meningkatkan pengembangan protokol, meningkatkan penatalaksanaan data dan komunikasi, meningkatkan proses edukasi dan konseling pada pasien.
Keuntungan dokumentasi dengan sistem komputerisasi secara spesifik anatara lain: akurasi lebih tinggi, menghemat biaya, meningkatkan kepuasan pasien, memperbaiki komunikasi antara bagian/anggota tim kesehatan, menambah kesempatan untuk belajar, meneliti dan jaminan kualitas, meningkatkan moral kinerja petugas. Beberapa kelemahan dokumentasi dengan sistem komputerisasi adalah malfunction, impersonal effect, privacy, informasi tidak akurat, kosakat terbatas, penyimpanan bahan cetakan dan biaya yang harus disediakan cukup besar untuk pengadaan beberapa unit komputer.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyediaan sistem komputerisasi ini, antara lain: Perencanaan perlunya sistem koputer, pemilihan produk, pelatihan petugas pengguna, pemakaian sistem komputer, keamanan data, legalitas data (perlunya tanda tangan dokter), kebutuhan perangkat dan evaluasi keuntungan sistem komputer bagi pengguna , klien dan adminstrasi.
Pencatatan denga sistem komputerisasi merupakan salah satu tren yang paling diminati dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
B.     Bagian-Bagian dan Penggunaan Sistem CPR
  1. Prototipe. Pada prototipe, perintah medis dimasukkan langsung dalam komputer, dimana perintah ini akan dikirim langsung ke instuisi-instuisi yang terkait dengan kesehatan. Prototipe ini menyediakan antarmuka untuk memasukka perintah dokter medis dan perawat untuk dokumentasi keperawatan. Prototipe ini berbasis windows dengan penggunaan grafis.
  2. Sebuah bagian di bagian atas layar yang memberikan informasi demografis tentang pasien dan informasi kesehatan lainnya.
  3. Satu tombol di bawah layar untuk mengakses informasi umum seperti: sensus informasi dari lingkungan,obat-obatan untuk diberikan di bangsal, diet untuk pasien dan akses ke catatan pasien dilingkungan apapun rumah sakit.
  4. Kolom tombol-tombol di sisi kiri, satu untuk setiap tempat tidur bangsal. Tombol-tombol ini disediakan untuk memungkinkan para perawat akses mudah ke bentuk dokumentasian setiap pasien.
  5. Sebuah tumpukan jendela di tengah layar. Jendela ini sesuai dengan keperawatan bentuk dokumentasi yang berhubungan dengan pasien.

C.     Prasyarat diberlakukannya CPR
Sedikitnya terdapat 5 kunci utama prasyarat CPR, termasuk hal-hal berikut ini yang diperlukan untuk menunjang CPR (Andrew, Dick, 1995 cit. lyer and Champ, 2005):
1.      Kamus data klinis. Diperlukan kamus data klinis yang substansial dan fleksibel, yang akan mendefinisikan semua unsur data untuk informasi klinis yang akan disimpan.
2.      Tempat penyimpana data klinis. Harus terdapat tempat penyimpanan data klinis yang arsitekturnya dirancang dengan baik, guna memenuhi semua kebutuhan semua anggota tim pemberi perawatan kesehatan. Permintaan informasi media mengenai pasien tertentu harus dipenuhi dalam beberapa detik.
3.      Kemampuan input yang fleksibel. Harus tersedia perlengkapan yang tepat (seperti mouse, keyboard, pengenal suara, touch screen, pen light)
4.      Presentasi data yang ergonomis. Presentasi data harus sesuai dengan kebutuhan individu. Misalnya, seorang perawat ingin melihat terlebih dahulu semua catatan perawat, sedangkan seorang ahli bedah ingin melihat tanda-tanda vital sebelum mengkaji data yang lain.
5.      Dukungan sistem otomatis. Sistem harus mengantisipasi dan mendukung proses klinis serta berpikir melalui sistem pendukung. Hal ini harus mencakup akses kesistem ahli, data dasar pengetahuan, literatur medis, umpan balik hasil, dan masukan kualitas/biaya semua yang akan digunakan dalam pembuatan keputusan klinik.

D.    Hal yang perlu diperhatikan
Enam hal yang harus di perhatikan dalam Komputer Based Patient Record (CPR) sebagai berikut:
  1. Dukungan hardware dan software telah benar-benar siap
  2. Semua operator komputer telah terlatih, baik dalam penggunaan komputer maupun dalam akses penggunaannya itu sendiri. Misalnya komputer tidak diletakkan di ruang manajer yang sering dikunci karena si manajer sering pergi, sehingga bila staf operator akan menggunakan komputer, harus menunggu sang manajer tiba.
  3. Tersedia infrastruktur dan furnitur yang sesuai (sumber listrik, kabel, meja-kursi komputer). Terkadang antar unit masih terjadi pinjam-meminjam peralatan atau meja-kursi yang berakibat menghambat kerja di unit yang bersangkutan. Hal ini tidak boleh terjadi.
  4. Prosedur pengamanan harus diatur dan ditetapkan untuk menghindari penyalahgunaan penggunaan komputer, misalnya untuk main games atau fungsi non rekam medis lainnya. Disamping itu juga untuk melindungi komputer dari virus.
  5. Petugas atau pihak yang berwenang diberi kata sandi (password) yang diganti secara periodik untuk mencegah penggunaan komputer oleh orang yang tidak berwenang. Prosedur rekam medis yang biasa dikomputerisasikan adalah sebagai berikut: 
 a. Indek utama pasien
b. Admisi, rujukan dan sistem discharge/death (pasien-pulang atau meninggal)
c. Indek penyakit dan operasi
  1. Tambahan untuk aplikasi ini, prosedur berikut bisa dijalankan saat sistem diatas sudah berjalan: 
a. Sistem pelacakan lokasi rekam medis
b. Sistem kelengkapan rekam medis
c. Sistem pembuatan discharge summary (ringkasan keluar-masuk)
d. Sistem penjadwalan perjanjian pasien rawat jalan






sumber pengetahuan :
http://rssofwah.mahasiswa.unimus.ac.id/education/konsep-kebidanan/model-computer-based-patient-record-cpr/
https://ptdknurse.wordpress.com/2014/05/14/computer-based-patient-record-cpr/
http://helsaa.blogspot.co.id/2012/12/rekam-medis-berbasis-komputer-computer.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar